Akhir tahun 1998 memang bisa dianggap sebagai awal kebangkitan dunia perfilman Indonesia sesudah sempat mengalami mati suri. Kreativitas para manusia perfilman yang didukung dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, memunculkan banyak film berkualitas yang bisa bersaing dikancah perfilman dunia.
Nah kita patut berbangga dengan film-film buatan para sineas Indonesia, alasannya yaitu ternyata tidak sedikit dari film mereka mendapat perhatian khusus di dunia internasional loh. Bertepatan dengan Hari Perfilman Nasional, berikut Toped rangkum 8 film Indonesia yang sukses go internasional dan menarik perhatian dunia.
1. Ada Apa Dengan Cinta
Film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) menjadi salah satu film yang mengawali kebangkitan dunia perfilman Indonesia. Diluncurkan pada tahun 2002, film yang dibintangi oleh Dian Sastro dan Nicholas Saputra ini seakan menjadi angin segar bagi masyarakat Indonesia yang sudah usang tidak dihibur dengan film-film nasional yang mengangkat kisah menarik. Dengan mengusung genre romantis dan anak muda banget, AADC tidak hanya berhasil meraih sukses besar di Indonesia, namun juga berhasil menarik hati para pecinta film dari banyak sekali negara menyerupai Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura dan Filipina.
2. Ayat-Ayat Cinta
Resmi diliris pada 28 Februari 2008, Ayat-Ayat Cinta (AAC) berhasil menyita perhatian masyarakat Indonesia dengan raihan jumlah penonton sebanyak 3,8 juta orang. Film yang diangkat dari novel karya Habiburrahman El Shirazy ini menjadi film Indonesia pertama yang berhasil mengalahkan rekor yang dipegang oleh Titanic di bioskop Indonesia yang ditonton oleh 3,5 juta orang.
Bahkan pada 24 Maret 2008, film ini setutorial serentak ditayangkan di sejumlah negara Asia Tenggara. Tidak hingga disitu, pemutaran film ini pun juga dilakukan di India, Belanda dan Amerika Serikat. Sejumlah pelaku film dari negara lain menyerupai Inggris, Kanada, Jerman, Thailand, Taiwan, Hongkong, Jepang dak Korea Selatan pun tiba ke Indonesia untuk membeli hak untuk menyiarkan film Ayat-Ayat Cinta di negara mereka.
3. The Raid
Masih ingat dengan agresi Iko Uwais, Joe Taslim dan kawan-kawan yang menonjolkan pencak silat dalam film The Raid? Yup, film yang tayang perdana dalam Festival Film Sundace pada 21 Februari 2019 ini berhasil menghebohkan dunia perfilman dunia. Kemudian pada 28 Maret 2019, film besutan sutradara ternama Gareth Evans ini serentak tayang di bioskop Indonesia dan Amerika Serikat.
Tidak butuh waktu lama, The Raid eksklusif mendapat kawasan di hati para pecinta film di sana dan berhasil menjadi film Indonesia pertama yang masuk box office Amerika serikat serta bertengger pada urutan 11 sebagai film yang paling banyak ditonton di bioskop AS.
Film yang juga tayang di Kanada dan Australia ini juga menyabet banyak perhargaan bergengsi menyerupai Cadillacs People’s Choice Award di Toronto International Film Festival 2019 dan The Best Film sekaligus Audience Award di Jameson Dublin International Film Festival 2019.
4. Laskar Pelangi
Diangkat dari novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, film ini bercerita ihwal kisah aktual sekelompok anak yang tidak takut untuk bermimpi dan terus berjuang menuntut ilmu walaupun di dera kemiskinan dan keterbatasan kemudahan berguru di Pulau Belitung. Sejak resmi diliris pada 26 September 2008, Laskar Pelangi berhasil meraup sukses di Indonesia dan negara-negara lain menyerupai Hongkong, Italia, Spanyol, Singapura, Jerman, Amerika Serikat, Australia, Portugal dan sebagainya.
Tidak hanya mendapat banyak penonton, film yang disutradarai oleh Riri Riza ini juga berhasil meraih penghargaan bergengsi dunia menyerupai The Golden Butterfly Award untuk kategori film terbaik di Internasional Festival of Films for Children and Young Adults di Hamedan, Iran; nominasi film terbaik di Berlin International Film Festival tahun 2009; dan nominasi Best Editor di Asian Film Festival pada 2009 di Hongkong. Laskar Pelangi juga sempat diputar dalam banyak sekali ajang film internasional menyerupai Barcelona Asian Film Festival 2009 di Spanyol, Singapore Internasional Film Festival 2009, 11th Udine Far East Film Festival di Italia, dan Los Angeles Asia Pacific Film Festival 2009 di Amerika Serikat.
5. Pasir Berbisik
Kolaborasi antara Dian Sastro Wardoyo dan artis senior Christine Hakim menciptakan film Pasir Berbisik berhasil, ditambah dengan dongeng yang begitu tajam dan pesona keindahan alam Gunung Bromo yang begitu ditonjolkan menciptakan film Pasir Berbisik berhasil menjadi salah satu film nasional Indonesia yang mendapat perhatian dunia perfilman internasional.
Film besutan Nan Achnas ini juga berhasil meraih banyak perhargaan perfilman kelas dunia menyerupai Best Cinematography Award, Best Sound Award serta Jury’s Special Award for Most Promising Director di Festival Film Asia Pacific 2001, Festival Film Asiatique Deauville 2002, serta Artis Wanita Terbaik pada Festival Film Antar Bangsa Singapura ke-15 dan Festival Film Asiatique Deauville 2002.
6. Habibie & Ainun
Film yang diangkat dari kisah salah satu tokoh Indonesia, Habibie bersama istrinya, Ainun ini tidak hanya berhasil menyentuh hati para penikmat film di Indonesia, namun juga berhasil menyabet penghargaan pada ASEAN International FIlm Festival Award (AFIFA) yang diselenggarakan di Malaysia, Maret 2019 lalu. Film romantis ini juga berhasil memborong 7 penghargaan di Festival Film Bandung pada Mei 2019.
7. Modus Anomali
Mengusung genre thriller, Joko Anwar berhasil menciptakan para pecinta film menjadi tegang seketika dikala menonton film berjudul Modus Anomali ini. Tidak hanya mendapat kawasan di hati para pecinta film Indonesia, film yang resmi dirilis pada 26 April 2019 ini juga mendapat sambutan positif dari pecinta perfilman dunia sesudah diputar di pameran film terbesar kedua di Amerika Serikat, South By Southwest (SXSW). Tidak hanya itu, film berbahasa Inggris yang dibintangi Rio Dewanto dan memang ditargetkan untuk pasar luar negeri ini juga sempat menyabet penghargaan pada ajang Bucheon Award di Korea Selatan.
8. Daun di Atas Bantal
Daun di Atas Bantal merupakan film Indonesia yang mulai digarap pada tahun 1998 dan dimainkan oleh Christine Hakim sebagai aktor utama. Walaupun terhitung kurang diminati di dalam negeri, film yang disutradarai oleh Garin Nugroho ini ternyata cukup populer diseluruh dunia dengan beberapa penghargaan perfilman tingkat dunia yang berhasil diraihnya.
Pada ajang Asia Pacific Film Festival pada tahun 1998, Daun Di Atas Bantal dinobatkan sebagai film terbaik. Christine Hakim sebagai bintang utama juga dinobatkan sebagai aktris terbaik. Film ini juga menjadi unggulan dalam kategori Silver Screen Award Best Asian Feature Film di Singapore International Film Festival pada 1999. Sementara, sang sutradara berhasil memperoleh Special Jury Prize pada Tokyo International Film Festival 1998.
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon